Saat beberapa malaikat itu mendatangi Nabi Ibrahim, tentunya Nabi Ibrahim menyambut para malaikat itu dengan sangat baik serta mempersilahkan mereka untuk duduk di ruang tamu, lalu ia pun segera menyiapkan jamuan makan untuk para malaikat itu. Nabi Ibrahim merupakan hamba Allah yang selalu memuliakan tamu, selain itu ia juga merupakan orang yang dermawan. Beberapa saat kemudian, suami istri sarah ini datang daging anak saping gemuk yang telah dipanggang lalu menghidangkan kepada tamunya tersebut. Meski telah dihidangkan makanan dan minuman yang lezat, namun mereka tidak makan dan minum jamuan yang telah disajikan oleh Nabi Ibrahim. Tentunya hal itu membuat Nabi Ibrahim takut terhadap tamu tamunya itu, kemudian para malaikat itu menenangkan dan member tahu siapa mereka dan menyampaikan kabar gembira bahwa akan lahir seorang anak yang alim.
Pada saat yang bersamaan, istri Nabi Ibrahim mendengar pembicaraan antara malaikat dengan Nabi Ibrahim. Ia pun datang menghampiri mereka dengan keheranan terhadap kabar yang mereka bawa. Ia bingung bagaimana mungkin ia akan melahirkan, padahal ia merupakan wanita yang telah tua dan juga mandul, saat itu usianya telah mencapai 90 tahun. Sementara itu suaminya juga telah berusia lanjut. Hal tersebut juga tertulis dalam Al Qur an yang berbunyi sebagai berikut
Istri berkata : “Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh” (Qs. 11 : 72)
Mendengar berita itu, Nabi Ibrahim as pun menjadi tenang dan berbahagia, mereka sangat bersyukur kepada Allah SWT atas adanya kabar tersebut. Sebagaimana yang telah difirmankan dalam Al Qur an
“dan ingatlah hamba-hamba kami : Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan perbuatan yang besar dan ilmu ilmu yang tinggi. Sesungguhnya kami telah mensucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihanyang paling baik (QS : 38 : 45 – 47)
Dan yang dinanti-nantinya ternyata akan tiba. Selang beberapa waktu, maka datanglah apa yang dinantikan itu, yaitu siti sarah melahirkan seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim as. Saat itu, usia Nabi Ibrahim as telah 100 tahun. Nabi Ishaq as lahir empat belas tahun setelah kelahiran Nabi ismail as
Al Qur’anul karim tidak menyebuatkan secara panjang lebar kisah Nabi isaq as, demikin pula tentang kaum yang kepada mereka diutus Nabi Ishaq. Namuun Allah memuji Nabi Ishaq as di beberapa tempat dalam al qur an, antara lain sebagai berikut :
“dan ingatlah hamba-hamba kami : Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan perbuatan yang besar dan ilmu ilmu yang tinggi. Sesungguhnya kami telah mensucikan mereka dengan (menganugrahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi kami benar-benar termasuk orang-orang pilihanyang paling baik (QS : 38 : 45 – 47)
Sementara itu dalam sabdanya, Nabi Muhammad saw juga memuji Nabi Ishaq as. :
“yang mulia putera yang mulia, putera yang mulia dan putera yang mulia adalah Yusuf putera Ya’qub, putera Ishaq, putera Ibrahim” (Hr. Bukhari dan muslim)
Ahli kitab menyebutkan bahwa Nabi Ishaq as ketika menikah dengan Rafqah binti batu’il saat ayahnya yaitu ibraim as masih hidup, saat itu usianya telah mencapai 40 tahun. Dan istrinya juga sempat menjadi mandul seperti ibunya, maka Nabi Ishaq as pun berdoa memohon kepada Allah untuknya, sehingga istrinya pun hamil dan melahirkan putera kembar yang pertama bernama ‘Iishuu. Orang-orang arab menyebutnya ‘Ish; ia merupakan nenek moyang dari bangsa romawi. Yang kedua bernama Ya’qub. Disebut Ya’qub kare ia terlahir dalam keadaan memegang tumit saudaranya. Putra Ishaq yang bernama Ya’qub inilah yang nantinya menjadi Nabi dan rasul Allah dan Nabi Ya’qub akan mendapat keturunan yang banyak, di antaranya Nabi yusuf as yang menjadi menjadi Nabi dan rasul. Dan dari Nabi Ishaq as inilah menurunkan Nabi-Nabi dari bani israil yang kemudian sampai pada Isa as. Setelah Nabi isa as, kemudian diakhiri dengan Nabi muhammad dari keturunan Nabi Ismai as.
Setelah Nabi Ishaq as menyeleseaikan tugasnya sebagai Nabi dan rasul utusan Allah, ia meninggal dunia pada usia 180 tahun dan dimakamkan di Jirun, yang saat ini menjadi kota yang bernama Madinah.
Itulah ulasan mengenai cerita Nabi Ishaq as, tentang asal usul, kehidupan, dan kesabarannya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita Nabi di atas. Aamiin.
5 comments:
Nice
Terimakasih infonya
sangat senang dengan ini dan bermanfaat.
kunjungi
My blog
Saya suka sekali dengan artikel ini terimakasih
Artikel yang sangat bagus
Post a Comment